Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, TPID Provinsi Lampung Pastikan Inflasi Terjaga

Bandarlampung, – (WS99.Net) Menjelang libur Natal 2024 dan perayaan tahun baru 2025, Tim Pengendalian Inflasi Daerah(TPID) Provinsi Lampung pastikan inflasi terjaga dalam sasarannya. Pj. Gubernur Lampung pimpinpelaksanaan High Level Meeting (HLM) TPID guna pastikan seluruh kegiatan pengendalian hargaberjalan sinergis. “Menjelang momen Nataru (Natal dan Tahun Baru), prioritas kita adalah memastikanketersediaan pasokan, keterjangkauan harga pangan, serta kelancaran distribusi dan mobilisasi. TPIDakan terus siaga dan bersinergi menjaga risiko-risiko inflasi” disampaikan oleh Pj. Gubernur Lampung,Samsudin, dalam sambutannya pada kegiatan HLM TPID di Hotel Radisson Bandar Lampung (12/12).

Pada kegiatan yang dihadiri oleh FORKOPIMDA dan Bupati/Walikota di Provinsi Lampung ini,Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung mengajak TPID untuk memperkuat sinergi daya beli dan inflasi.BI Lampung mengapresiasi sinergi TPID se- Provinsi Lampung tahun 2024 yang sudah sangat baik.

Pasalnya, inflasi di Provinsi Lampung tahun 2024 terjaga rendah dan terkendali, tercatat 1,50% (yoy)pada November 2024, lebih rendah dari 3,47% (yoy) pada Desember 2023. “Harga pangan tahun 2024sangat terjaga, baik untuk beras maupun aneka cabai dan bawang merah, sinergi dan inovasi TPIDterbukti efektif kendalikan inflasi. Menjelang libur Nataru 2024, produksi pangan dan pemerataandistribusinya perlu kita prioritaskan, oleh karena itu kesiagaan dan sinergi antar instansi perlu kitaperkuat pada momen-momen tinggi permintaan ini” disampaikan oleh Deputi Kepala Perwakilan BIProvinsi Lampung, Achmad P. Subarkah, dalam paparannya.

BI Lampung prakirakan inflasi di Provinsi Lampung tahun 2024 – 2025 tetap terjaga padakisaran 2,5±1%, didukung dengan upaya pengendalian jangka pendek dan jangka panjang. Dalamjangka pendek, BI Lampung mengajak seluruh anggota TPID se-Provinsi Lampung untuk menjagaketersediaan pasokan komoditas bawang merah, aneka cabai, dan beras. Untuk stabilitas harga jangkapanjang, TPID perlu mengedepankan strategi 4 K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan,Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif). Langkah konkret pelaksanaan strategi tersebutditempuh melalui digitalisasi data kewaspadaan inflasi pangan (early warning system), perluasanKerjasama Antar Daerah (KAD), pembentukan Toko Pengendalian Inflasi, serta pembaruan teknologidan digitalisasi pertanian.

Sebagai output dari kegiatan HLM TPID ini, Pj. Gubernur Lampung sampaikan tujuh arahanpengendalian inflasi pada momen Nataru. Pertama, intensifkan operasi pasar murah untukmeminimalisir gejolak harga. Kedua, lakukan pemantauan harga dan pasokan komoditas strategisbersama aparat penegak hukum dan Satgas Pangan, termasuk untuk bahan bakar minyak (BBM) dangas. Ketiga, perkuat ketersediaan pasokan pangan dari melalui serapan produksi domestik danperdagangan antar daerah. Keempat, jaga kelancaran distribusi dan armada transportasi untuk setiapmoda transportasi, siapkan skenario untuk menghindari bottleneck. Kelima, pastikan infrastruktur jalansiap digunakan. Keenam, koordinasi dan lakukan komunikasi dengan efektif untuk menjaga ekspektasiMasyarakat. Ketujuh, pastikan keselamatan masyarakat dan wisatawan, termasuk para pekerja yangberperan penting dalam distribusi bahan pangan.

HLM TPID merupakan suatu kegiatan untuk mengevaluasi dan merumuskan kebijakanpengendalian inflasi, dengan output berupa arahan Kepala Daerah untuk dilaksanakan oleh setiappemangku kepentingan. Kegiatan HLM TPID Provinsi Lampung menjelang momen hari libur Natal 2024dan tahun baru 2025 juga dihadiri oleh seluruh jajaran Kepala Daerah di Provinsi Lampung, ForkopimdaProvinsi Lampung, Kepala OPD dan instansi vertikal di Provinsi Lampung, serta pelaku usaha strategisseperti jasa penyedia transportasi dan Pertamina. (**)

Facebook Comments