Lampung Utara,- (WS99.Net) Keutuhan hidup bermasyarakat dibentuk dari adanya kerukunan dan sikap toleransi yang tinggi antarsesama. Dengan mengedepankan sikap yang rukun dan damai di masyarakat akan berdampak pada menguatnya kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal tersebut disampaikan anggota Fraksi Partai NasDem Komisi IV DPRD Provinsi Lampung, Mardiana, S.T., M.T., saat menyosialisasikan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang bertempat di Balai Desa Tanjungharapan, Kecamatan Hulusungkai Kabupaten Lampung Utara, Selasa, (21/06/2022).
“Silaturahmi kita pada hari ini juga merupakan perwujudan dari falsafah negara kita, Pancasila. Dan juga bagian dari pemahaman kita terhadap wawasan kebangsaan,” kata Mardiana, yang kerap disebut dengan ‘Ibu Bedah Rumah’.
Sebagai warga negara Indonesia, tambah Mardiana, komitmen mempedomani Pancasila tidak hanya dipahami sebagai dasar negara, namun juga sebagai pedoman dalam menjaga kondusifitas wilayah, khususnya di Desa Tanjungharapan.
“Dalam wawasan berkebangsaan, negara kita ini dibangun dengan empat pondasi kokoh yang bersifat absolut, yakni Pancasila sebagai ideologi negara; UUD 1945 sebagai landasan hukum yang berlaku di Negara Indonesia; NKRI sebagai bentuk negara kita; dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara,” kata legislator yang terpilih melalui keterwakilan rakyat melalui Daerah Pemilihan (Dapil) Lampung V meliputi Kabupaten Lampung Utara dan Waykanan.
Sementara itu, Kades Tanjungharapan, Riza Fitria, menyampaikan mayoritas penduduk desa setempat berprofesi sebagai buruh dan petan.
“Warga Desa Tanjungharapan juga terdapat berbagai suku dan adat istiadat. Hingga saat ini, keberagaman itu justru mengikat toleransi satu dengan lainnya. Sehingga tidak pernah terjadi suatu persoalan yang berpotensi menimbulkan konflik,” terang Riza Fitria.
Melalui kehadiran anggota DPRD Provinsi Lampung, Mardiana, atas nama warga Desa Tanjungharapan, dirinya mengharapkan, pemerintah dapat memberikan bantuan berbagai program di desa setempat yang masuk dalam katagori desa tertinggal. (*)