Lampung Utara,- (WS99.Net) Terkait maraknya mobil pengangkut batu bara bermuatan melebihi kapasitas yang menyebabkan kerusakan jalan, kemacetan bahkan kecelakaan lalulintas.
Untuk itu Aliansi Masyarakat Peduli Lampung Utara (AMPERA) yang terdiri dari 5 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) diantaranya LSM JAMAN, GMBI, LPKN, LPI, dan APEDI menggelar aksi damai di bundaran tugu Alamsyah Ratu Prawira Negara, Kotabumi Lampung Utara Rabu. (6/7/2021).
Syahbudin Hasan Ketua LPKN Lampung Utara mengatakan, pihaknya menolak mobil batu bara melintas di jalan Kabupaten Lampung Utara karena dinilai sebagai penyebab banyaknya jalan yang rusak.
“Salah satu sebab rusak nya jembatan di way kunang adalah mobil batu bara yang bermuatan lebih, kami mewakili aspirasi masyarakat menuntut dan melakukan tindakan untuk menjaga Kabupaten Lampung Utara yang kita cintai ini. Hari ini kita melaksanakan aksi damai dengan menyampaikan aspirasi seperti di maksud tadi, kemudian besok kita akan melakukan aksi putar balik mobil pengangkutan batu bara,” ungkap Syahbudin.
Pihaknya juga mengapresiasi jajaran Polres Lampung Utara. “Kami berterima kasih kepada jajaran kepolisian Polres Lampung Utara sudah membantu menjaga keamanan untuk kelancaran aksi damai kami, kami tidak akan bertindak anarkis” kata dia.
Sementara itu, tampak hadir disela sela aksi, Ketua DPRD Lampung Utara Romli,Amd.
Romli meminta agar para peserta aksi tetap tertib dalam menyampaikan aspirasi dan dia menghimbau untuk mematuhi protokol kesehatan.
Menyikapi tentang perusahaan tambang, menurut Romli, memang sudah sangat meresahkan bukan baru tahun ini saja bahkan sudah dalam beberapa tahun sebelumnya menyebabkan banyak jalan rusak, banyak nya kecelakaan, jembatan putus dan lainnya.
“Saya harap perusahaan-perusahan tambang dapat instrospeksi diri atas apa yang mereka lakukan khusus nya terhadap masyarakat Lampung Utara,” tutup Romli.
AMPERA yang diwakili Syahbudin mengatakan, rencananya pihaknya akan melakukan aksi damai sampai 3 hari ke depan, apabila masih tidak ada tindakan dari perusahaan tambang mereka akan melakukan putar balik kendaraan mobil bermuatan batu bara.
“Kami meminta ketegasan dari perusahaan dan juga pemerintah daerah akan menindak lanjut masalah ini,Kami akan menunggu sampai tiga 3 hari, apabila masih belum ada tindakan dan ketegasan dari pemerintah daerah, kami akan melakukan aksi putar balik kendaraan mobil pengangkut batu bara,” pungkas Syahbudin.(*)